Tiga tahun berlalu tanpa terasa, umur pernikahanku dan isteri yang cantik, sabar dan penyayang. Dengan sifat sabarnya isteriku kadang ku iri. Karena beliau tetap tenang dan istiqomah berdo'a menanti sang penghuni baru yang kami selama lebih dari tiga tahun.
Anak, ya anak yang sholeh yang kami nanti belum juga lahir dari rahim isteri ku. Sering kali sedih dan ingin teriak dan menangis ketika mendengar isteri mendapat tamu bulanan lagi dan lagi yang menandakan bahwa isteriku belum kunjung menunjukan tanda-tanda kehamilan.
Sudah banyak metode yang sudah kami coba, tetapi kami memang belum mencoba memeriksakan ke dokter, dengan alasan yang agak klasik, yaitu duit (Hehe), maka yang kami jalani sekarang ini adalah hanya mengandalkan pengobatan alternatif yaitu pijat baik refleksi dan makan, minuman untuk kesuburan tapi memang hasilnya masih nihil.
Itulah kehidupan yang harus dijalani dengan penuh keihkhlasan karena bagiamanapun Allah lebih tau yang terbaik untuk hambanya, kewajiban kita adalah terus berdo'a ikhtiar dan berdo'a. Semoga Allah memberikan yang terbaik.
Kadang iri melihat wanita yang sedang hamil sambil berkata dalam hati kapan isteriku hamil, kadang ku sedih melihat anak kecil yang lucu sambil berbisik dalam hati kapan ku dapat bercanda dengan jagoan kecilku, kadang ku menangis melihat anak-anak kecil yang bersemangat shalat di masjid seraya berkata dalam hati kapan ku bisa menuntun ksatria-ksatria kecilku pergi bersama-sama ke masjid, kadang ku kagum dengan anak yang sedang berdo'a dengan khusu'nya seraya berdo'a semoga anak-anak ku senatiasa mendoa'akan kebaikan bagi kami orang tuanya.
Ya Allah dengan ke-Maha-an Mu, dengan ke Kuasaan-Mu, dengan Maha Kehendah-Mu, karuniakan kepada kami anak keturunan yang sholeh dan sholehah serta barokah.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil ni'mal maula wa ni'mal wakiil. Bismillahi Tawakaltu 'ala Allah Laa Haula Wala Quwwata illa Billah.